migrasi mailserver

Seminggu lalu aku baru menyelesaikan pemindahan mailserver lama ke mailserver baru. Pergantian hardware fisik mailserver ini dilakukan karena pada server lama sudah menunjukkan gejala yang menakutkan seperti harddisk failure. Di sisi lain alasan pergantian hardware mailserver adalah saat saya cek menggunakan vmstat, status “pi” dan “po” diatas 0, sehingga memerlukan tambahan RAM.

Mailserver ini berfungsi sebagai POP3, SMTP, Webmail. Di kantor memakai 2 server mailserver. Server satu lagi khusus untuk SMTP dan backup MX(Mail exchanger). Jadi migrasi mailserver ini dilakukan pada server MX 1. Biasannya sysadmin mempunyai beberapa cara dalam melakukan proses migrasi, diantaranya dengan sistem cloning dan sistem install konfigurasi ulang dari awal. Cara cloning paling gampang tapi beresiko, aku memilih cara install konfigurasi dari awal semua komponen software mailserver. Walau banyak proses dijalanin, tapi bisa lebih memahami satu persatu proses dan konfigurasi apa yang dilakukan untuk pengoptimalan dan pemakaian versi terbaru dari setiap software yang terinstall.

Perbedaan dalam konfigurasi mailserver baru ini adalah jika sebelumnya pada mailserver lama memakai konfigurasi Postfix, Amavisd-new, Spamassassin, Clamav, maka aku menghilangkan ketiganya dan menerapkan kombinasi konfigurasi Postfix, Postgrey+Geylising, RBL. Dari pengamatan cara terbaru ini lebih powerfull dalam menangkal spam dan good performance, dibanding memakai kombinasi Amavisd-new, Spamassassin,Clamav.

Migrasi ini harus hati-hati dan teliti karena didalamnya juga ada mail hosting banyak client kantor. Jadi diharapkan tidak satupun email yang hilang atau password yang berubah.  Secara garis besar langkah yang dilakukan dalam migrasi mailserver ini :

-Mailserver lama tetap up menjelang diistirahatkan.
-Install sistem operasi mailserver baru menggunakan sistem operasi linux dengan distro kesayangan saya yaitu mbah Debian yang saat ini sudah versi 4.0 dengan kode nama Etch.
-Install dan konfigurasi software pendukung pada mailserver baru. Dalam hal ini  qmailpatch untuk pop3,  postfix dkk untuk smtp, daemontools, ucspi-tcp, vpopmail, courier, postgrey, vqadmin, mysql, apache, php,  sqwebmail, mailgraph, pflogsumm, fail2ban, dll.
– Menyesuaikan konfigurasi qmail(/etc/qmail dan /var/qmail) dan postfix (/etc/postfix)
– Memindahkan /home/vpopmail/domains dari mailserver lama ke /home/vpopmail/domains mailserver baru
– Memindahkan /var/lib/mysql/vpopmail dari mailserver lama ke /var/lib/mysql/vpopmail mailserver baru
– Mengganti ip mailserver baru menjadi ip mailserver lama, mailserver lama down, untuk selanjutnya mailserver baru Trial dan Live.
– Optimalkan firewal pada mailserver baru.
– Terapkan rsync untuk backup transfer data dari mailserver baru ke mailserver lama.
– Monitoring & Maintenance

Selengkapnya (Instalasi dan Migrasi)

5 thoughts on “migrasi mailserver

  1. tak bernama

    ada baiknya pak gultom ini menuliskan tutorial langkah2/cara secara detail (software apa saja yang digunakan dan bagaimana cara mengkonfigurasinya pada komputer lokal ataupun internet)untuk membuat mail server pada os linux

    sekian terima kasih

  2. Bonar

    wow, panjang banget langkah-langkahnya…
    mau nanya, biasanya kalao setup server seperti ini makan waktu berapa lama sih?

  3. gtoms

    thanks postingnya Bonar,

    kalau dari install fresh,setup,konfigurasi,sampai live bisa setengah hari sampai 1 hari kalau tidak ada trouble yang berarti.

  4. genny

    mas saya mau tanya gimana langkah2 konfigurasi firewall untuk situs porno pada debian lenny versi 4…
    makasih mas…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.